^_^

^_^
Welcome to My Blog....

Minggu, 29 April 2012

Architecture..^_^)?

#Saat Pembekalan mata kuliah "Studio Perancangan Arsitektur"  ini selalu jadi trend topic..
Jadi mau share dikit tentang Konsep Fungsi Dalam Arsitektur..
Semoga Berguna.. 
KONSEP FUNGSI ARSITEKTUR
Menurut Geoffrey Broadbent, ada beberapa gagasan tentang fungsi konsepnya tentang fungsi arsitektur dikemukakan oleh Broadbent dalam buku “Signs, Symbols, and Architecture”. Broadbent memandang bahwa fungsi arsitektur perlu ditelususri berdasarkan hubungan antara arsitek itu sendiri dengan penikmat (manusia). Dalam memfomulasikan konsepnya mengenai fun arsitektur (disebutnya “BUILDING TASK”), Broadbent mencoba menelusurinya berdasarkan 3 (tiga) aspek utama dalam kaitan evaluasi suatu karya arsitektur, yaitu :
  • Arsitek (perancangnya)
  • Pemakai, Penikmat dan Pengamat
  • Karya Arsitektur itu sendiri secara otonom
Dari dasar pemikirannya ini Broadbent merumuskan fungsi arsitektur atau “Building Task” itu dalam sejumlah kategori sebagai berikut :  

Artistik Form (Fungsi Bentuk Arsitektur)

Dalam arsitektur dianggap sebagai bentukan seni, sehingga arsitektur yang fungsional diartikan sebagai suatu bentukan yang artisitk dan memiliki nilai-nilai keindahan. Jadi dapat diambil patokan secara emprikal bahwa suatu bangunan harus mempunyai fungsi estetika untuk memperindah suatu karya arsitektur agar dapat dinikmati. 
  
Container (Fungsi Perwadahan)

Pengertian Container ini lebih mengacu pada fungi perwadahan aktifitas. Dalam arti bahwa bentukan arsitektur yang fungsional secara fisik adalah sesuatu yang mampu mewadahi suatu kegiatan/aktifitas tertentu, sehingga penikmat dapat merasa aman dan nyaman.
 
Climatic Modifier (Fungsi Modifikasi / Kontrol Iklim)

Dalam kategorinya, fungsi ini lebih menunjuk bahwa bentukan arsitektur yang fungsional itu dapat diartikan sebagai bangunan yang mampu mengantisipasi, mengontrol, dan beradaptasi dengan lingkungan fisiknya, dalam hal ini adalah aspek iklim yang berlaku disekitarnya. Arsitektur harus dapat menyesuaikan diri secara klimatologis dalam lingkungannya karena kehadirannya menurut fungsionalisasinya dari berbagai aspek termasuk iklim.
 
 Environmental Filter (Fungsi Filter Lingkungan)

Bangunan mampu beradaptasi dengan mengikutsertakan karakteristik dominan dan setidak-tidakya dapat memberikan nilai tambah dalam meningktakan kualitas lingkungan tersebut.

Behaviour Modifier (Fungsi Pembentuk Perilaku)


Dalam kajian perilaku ini arsitektur atau bangunan harus berfungsi sebagai pembentuk perilaku. Dalam tautan ini diyakini, bahwa setiap olahan dalam setiap bentukan arsitektur pada gilirannya akan mampu memodifikasi, membentuk bahkan memanipulasi tingkah seseorang yang secara aktif berinteraksi dengan bentukan arsitektur tersebut.

Capital Investment (Fungsi Investasi Modal)
Pengertiannya disini, arsitektur berfungsi sebagai suatu investasi modal yang mengartikan bahwa adanya semacam tujuan untuk memperoleh manfaat atau nilai tambah tertentu atau keuntungan. Investasi yang dimaksud adalah suatu upaya pemanfaatan sumber daya, baik modal uang, alat dan tenaga untuk menghasilkan keuntungan tertentu. Keuntungan yang dimaksud dapat dibedakan menjadi dua keuntungan yaitu keuntungan profit dan keuntungan benefit.
 
  • Keuntungan Profit adalah keuntungan dalam hal yang dapat diukur, misalnya pengembalian modal investasi. Contoh arsitektur yang bersifat “Profit Oriented” yakni Hotel, Supermarket, Bioskop, dsb.
  • Keuntungan Benefit adalah keuntungan yang sifatnya tidak dapat diukur dengan uang karena berhubungan dengan peningkatan kualitas nilai-nilai atau norma kehidupan tertentu. Contoh arsitektur “Benefit Oriented” yakni Bangunan Peribatan, Rumah Sakit, Gedung Pemerintah, dsb.
Cultural Symbolization (Fungsi Simbol Budaya)

Dalam pengertiannya, arsitektur yang berfungsi sebagai simbol budaya adalah arsitektur yang mampu mengekspresikan karakteristik suatu budaya tertentu. Pengertian budaya dapat diartikan sebagai nilai-nilai, norma, gagasan, pola tingkah laku dan aktivitas, maupun artefaknya. Pengertian simbol atau lambang bukan berarti lambang yang dikemukakan memiliki kemiripan rupa atau sama dengan apa yang dilambangakan.

APLIKASI TERHADAP BANGUNAN
Objek desain yang akan dirancang (Hotel Bisnis) dijadikan investasi modal, dengan maksud modal yang ditanamkan investor lewat fisik bangunan suatu saat dapat dikembalikan dengan dan dapat memperoleh keuntungan dalam hal ini bersifat “Profit Oriented” yakni retail-retail, ruang-ruang Hotel yang disewakan maupun yang dijual. Dengan memperhatikan segi ekonominya, yaitu :
  • Memanfaatkan setiap m2 tanah agar tidak terbuang sia-sia. 
  • Memperhatikan penggunaan bahan material dan sistem struktur pengganti yang sama kualitasnya namun lebih ekonomis.
Objek desain tidak hanya memperhatikan biaya fisiknya, tapi juga harus memperhatikan energi, biaya daur hidup (perawatan dan perbaikan, fleksibilitas dan perubahan akomodasi serta biaya fungsional) dan akibat-akibat pajak.

FUNGSI ARSITEKTUR

PENERAPAN DALAM BANGUNAN
(Objek :HOTEL BISNIS)
 
Artistik Form (Fungsi Bentuk Arsitektur)

· Pada entrance diekspose kolom-kolom bulat selain berfungsi sebagai struktur berfungsi juga sebagai estetika. 
· Pada bagian badan bangunan lebih menekankan pada keseimbangan bangunan, baik itu keseimbangan bentuk, grid dan struktur yang kesemuanya nampak pada tampilan bangunan dan unsur kajian tipologi objek terhadap bangunan lain.
 
Container (Fungsi Perwadahan)

· Dibuat hall atau lobby sebagai perwadahan aktifitas. 

Climatic Modifier (Fungsi Modifikasi / Kontrol Iklim)


· Penggunaan material, khusunya material selubung bangunan khususnya pada skylight hall penerima utama dan hall terbuka untuk mendapat pencahayaan alami. 
· Penggunaan barrier dalam menanggapi masalah yang timbul karena angin dan hujan 
· Penggunaan drainase yang baik dan terjaga, juga penggunaan elemen-elemen yang dapat mengantisipasi banjir akibat kapasitas air hujan yang besar.

Environmental Filter (Fungsi Filter Lingkungan)


· Suasana dibuat dapat memberikan suatu daya tarik bagi lingkungan sekitar sehingga memberi kesan menyatu dengan bangunan sekitar.

Behaviour Modifier (Fungsi Pembentuk Perilaku)


· Penggunaan material pada dinding, kolom, dan balok berbeda pada setiap ruangan menjadikan fungsi pembentuk perilaku. 
· Disekitar pedestrian way ditanami tumbuhan sepanjang jalan dan lampu jalan sebagaimana fungsi pengantar pengunjung menuju pintu masuk. 
· Penataan, hubungan dan dimensi ruang pada setiap fasilitasnya sehingga akan melekat pada pengunjung yang datang diHotel Bisnis. 

Capital Investment (Fungsi Investasi Modal)


Hotel Bisnis ini bertujuan untuk mencari keuntungan. Keuntungan yang diinvestasikan melalui objek ini berupa keuntungan profit dan benefit. Keuntungan profit didapat melalui pemakaian fungsi ruang yang ada serta jumlah pengunjung. Sedangkan keuntungan benefit diperoleh melalui manfaat yang didapat dari pengunjung/pemakai akan fasilitas yang ada pada Hotel Bisnis ini. 

Cultural Symbolization (Fungsi Simbol Budaya)


Memberikan simbol budaya pada bangunan dengan memasukkan unsur-unsur yang berkaitan dengan budaya daerah dimana objek berada.

Minggu, 01 April 2012

Inspiring.._^)

Be Congruent, be Authentic, be Your True Self.

1. Change Yourself.
“You must be the change you want to see in the world.” – Kau sendiri mesti menjadi perubahan seperti yang kauinginkan terjadi dalam dunia ini.

Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri. Janganlah mengharapkan perubahan dari dunia luar. Janganlah menunda perubahan diri hingga dunia berubah. Coba perhatikan, dunia ini senantiasa berubah. Dirimu saja yang tidak ikut berubah. Maka, kau menciptakan konflik antara dirimu dan dunia ini.

2. You are in Control.

“Nobody can hurt me without my permission.” – Tak seorang pun dapat menyakitiku bila aku tidak mengijinkannya.

Bila kau ingin menjadi seorang pemimpin, janganlah memelihara virus “sakit hati” di dalam dirimu. Terlebih lagi, bila wabah itu, penyakit itu kau jadikan pemicu, kau jadikan motivasi untuk maju ke depan.

Bila kau merasa bisa “disakiti” – maka kau sungguh lemah. Perasaan itu saja sudah membuktikan bila dirimu tidak layak untuk menjadi pemimpin.


3. Forgive and Let it Go.
“The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong.... An eye for eye only ends up making the whole world blind.” – Seorang lemah tidak dapat memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan hanyalah ada pada mereka yang kuat...... Bila pencungkilan mata dibalas dengan mencungkil mata, maka seluruh dunia akan menjadi buta.

Apakah kita masih hidup dalam kegelapan “mata untuk mata”? Apakah kita masih juga membenarkan “aksi balas dendam” dan “kekerasan”? Bila jawabannya “ya”, maka semestinya kita bertanya pada diri sendiri, “kenapa”?

Kenapa kita selemah itu, sehingga tidak dapat memaafkan, tidak dapat membiarkan masa lalu berlalu? Kenapa kita masih hidup dalam masa lalu?

Dengan memaafkan, kita memperoleh energi yang luar biasa. Energi itu pula yang kemudian menjadi kekuatan kita, menambah semangat kita untuk berjuang demi kebajikan dengan cara yang bajik pula.


4. Without Action You aren’t Going Anywhere.
“An ounce of practice is worth more than tons of preaching” – Satu ons tindakan lebih baik dari pada berton-ton dakwah.

Kita mengisi otak kita dengan segala macam pengetahuan. Otak kita sudah menjadi perpustakaan, seperti yang dikatakan oleh Svami Vivekananda. Namun, seluruh pengetahuan itu tidak berguna, karena kita tidak menerjemahkannya dalam bahasa kebajikan bagi sesama. Kita tidak melakoninya.

“Buntelan buku di atas seekor kedelai”, kata Imam Ghazali, “tak mampu mengubah keledai itu menjadi seorang cendekiawan”.


5. Take care of this moment.
“I do not want to foresee the future. I am concerned with taking care of the present. God has given me no control over the moment following.” – Aku tidak tertarik untuk melihat apa yang dapat terjadi pada masa depan. Aku tertarik dengan masa kini. Tuhan tidak memberiku kendali terhadap apa yang dapat terjadi sesaat lagi.

Curahkan seluruh energimu, gunakan seluruh daya dan upayamu – untuk membenahi masa kini. Belajarlah dari kegagalan dan keberhasilan masa silam, karena itulah bekal utama yang kau miliki. Tetapi, janganlah hidup dalam masa silam. Segemilang dan secemerlang apa pun masa silam, ia sudah berlalu. Masa silam tidak dapat mengubah hidupmu kini.

Untuk mengubah hidupmu kini, berkaryalah sekarang dan saat ini juga. Janganlah memboroskan energimu untuk berpikir tentang hasil karyamu. Bila karyamu baik, maka hasilnya pun sudah pasti baik. Yakinilah hal ini.


6. Everyone is Human.
“I claim to be a simple individual liable to err like any other fellow mortal. I own, however, that I have humility enough to confess my errors and to retrace my steps.” – Aku hanyalah seorang manusia biasa yang dapat berbuat salah seperti orang lain juga. Namun, harus kutambahkan bahwa aku memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan-kesalahanku dan memperbaikinya.

“It is unwise to be too sure of one’s own wisdom. It is healthy to be reminded that the strongest might weaken and the wisest might err” – Mempercayai kebijakan diri saja adalah tindakan yang tidak bijak. Kita mesti ingat bahwa sekuat apa pun diri kita, bisa menjadi lemah; sebijak apa pun diri kita, masih bisa berbuat salah.

Menjadi “manusia biasa” adalah tujuan hidup setiap manusia. Manusia tidak lahir untuk menjadi sesuatu yang lain. Ia tidak lahir untuk menjadi malaikat atau dewa. Ia lahir untuk menjadi manusia, manusia biasa.


7. Persist.
“First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you, then you win.” – Awalnya, mereka meremehkanmu, kemudian mereka menertawakanmu, dan melawanmu, lalu engkau keluar sebagai pemenang.

Jangan menyerah, pantang mundur..... Pun tidak cukup bila kau sekedar bertahan, jangan berhenti, maju terus....

Ketika kau sedang dibombardir dengan segala macam tuduhan dan kritikan, memang semangatmu bisa melemah. Tetapi, janganlah sekali-kali membiarkan mereka mematahkan semangatmu. Jadilah motivator bagi dirimu sendiri. Kau tidak membutuhkan motivator di luar diri.

Bila kau percaya pada motivator di luar diri, maka mau-tak-mau kau pun akan mempercayai para provokator di luar diri. Motivator dan provokator adalah insan sejenis. Dua-duanya ingin menguasai dirimu. Untuk itu, terlebih dahulu mereka mesti melemahkan dirimu. Karena, hanyalah “diri” yang lemah yang dapat dikuasai.


8. See the Good in People and Help Them.
“I look only to the good qualities of men. Not being faultless myself, I won’t presume to probe into the faults of others” – Aku hanya melihat sifat-sifat baik di dalam diri sesama manusia. Karena, diriku sendiri tidak sepenuhnya bebas dari keburukan, maka aku tidak membedah orang lain untuk mencari keburukan mereka.

“Man becomes great exactly in the degree in which he works for the welfare of his fellow-men” – Manusia menjadi besar selaras dengan kebaikan yang dilakukannya bagi sesama manusia.


9. Be Congruent, be Authentic, be Your True Self.
“Happiness is when what you think, what you say, and what you do are in harmony.” – Keselarasan antara apa yang kaupikirkan, apa yang kauucapkan dan apa yang kaulakukan – itulah kebahagiaan.

“Always aim at complete harmony of thought and word and deed. Always aim at purifying your thoughts and everything will be well.” – Jadikanlah keselarasan antara pikiran, ucapan, dan tindakan sebagai tujuanmu. Jadikanlah pemurnian pikiran sebagai tujuanmu – maka semuanya akan beres.

Pikiran kita yang sempit telah merusak keselarasan itu. Sekarang, hidup kita terombang-ambing, dan kita bingung. Kita mencari solusi di luar sana, padahal solusinya ada di dalam sini. Solusinya adalah keselarasan diri. Mulailah dengan menyelaraskan pikiran, ucapan, dan tindakanmu.

Saya menambah satu lagi, yaitu “perasaan”-mu. Karena terbentuknya watak manusia sangat tergantung pada apa yang dirasakannya.

Bahkan, menurut saya “perasaan” berada pada urutan pertama dalam daftar pendek apa saja yang perlu kita awasi dan selaraskan. Perasaan, pikiran, ucapan, dan tindakan atau perbuatan – ketika semuanya itu selaras, maka dengan sendirinya kita menjadi selaras dengan semesta.


10. Continue to Grow and Evolve.
“Constant development is the law of life, and a man who always tries to maintain his dogmas in order to appear consistent drives himself into a false position.” – Perkembangan terus-menerus itulah hukum alam. Seseorang yang ingin bertahan dengan dogma-dogma (lama) untuk menunjukkan konsistensi diri, sesungguhnya berada pada posisi yang salah.

Kenapa? Karena, perubahan adalah hukum alam. Namun, mereka yang fanatik terhadap dogma-dogma, dan tidak memahami nilai-nilai luhur di baliknya – terperangkap oleh ego mereka sendiri. Ego yang ingin membuktikan dirinya konsisten.

Berkembanglah terus-menerus, karena evolusi adalah hukum alam. Dengan berpegang teguh pada konsep-konsep lama, dogma dan doktrin yang barangkali sudah kadaluarsa, maka kita menciptakan konflik di dalam diri.

            Demikian, sepuluh butir kebijakan yang dipetik dari ajaran Mahatma Gandhi. Beliau bukan seorang nabi, bukan wali, bukan avatar, bukan mesias, bukan buddha, bukan apa-apa.... tetapi seorang mahatma, Sang Jiwa Besar..... Kebesarannya diakui oleh seluruh dunia. Hari kelahirannya telah dideklarasikan sebagai Hari Tanpa-Kekerasan Sedunia (International Day of Non-Violence) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).